Kantor Berita Internasional Ahlulbait — ABNA — pernyataan tersebut disampaikan Salam dalam pertemuannya dengan Morgan Ortagus, penasihat delegasi AS di PBB, dan Kate Hannigan, kuasa usaha Kedutaan AS di Beirut. Dalam pertemuan itu, ia mengkritik komite pengawas gencatan senjata yang dinilainya gagal menghentikan agresi Israel di selatan Lebanon.
Salam menegaskan bahwa tujuan utama negosiasi adalah pelaksanaan penuh kesepakatan gencatan senjata, termasuk penghentian agresi, penarikan pasukan Israel dari tanah Lebanon, dan pembebasan tahanan Lebanon.
Sementara itu, sumber diplomatik di Beirut mengungkapkan bahwa Washington mengirim pesan peringatan keras kepada pemerintah Lebanon terkait senjata Hizbullah. Utusan AS, Tom Barrack, disebut menekan Beirut agar mengambil keputusan akhir mengenai isu tersebut, bahkan memperingatkan bahwa jika Lebanon tidak membuka dialog langsung dengan Israel, AS akan memberi Israel “kebebasan bertindak” untuk melucuti Hizbullah secara militer.
Menanggapi tekanan tersebut, PM Salam menyerukan dukungan internasional untuk memperkuat tentara Lebanon dan aparat keamanan, serta mengusulkan konferensi global guna memperkuat pertahanan dan membangun kembali kawasan selatan yang hancur akibat serangan Israel.
Your Comment